Life's Journey

Friday, March 20, 2009

Time Value of Money

The Time Value of Money. Yeah judul ini merupakan bahan kuliah yg hari ini saya pelajari, cukup menikmati memang sebagai awalan yang sangat menyenangkan. Ini memang belum membebankan pikiran saya karena ini adalah hari perkenalan dan saya baru saja masuk kelas ini untuk yang pertama kalinya, dan ketika sang dosen berbicara "yaa nilai uang akan digerogoti oleh waktu dengan tingkat inflasii saat itu, hingga membuat nilai uang berkurang pada saat ini".
yaa intinya sih dosen itu cuman ingin bilang bahwa setiap tahun nilai uang akan bertambah, contohnya saja kita sekarang bisa beli emas dengan harga Rp335.000 , belum tentu untuk bulan depan atau tahun berikutnya kita bisa membeli seharga hari ini. karena itu kita harus sadar diri akan pentingnya investasi untuk terjaminnya hidup kita. Intinya sih cuma itu, sepertinya anak bayi baru lahir juga tau, tapi mungkin saya akan lebih mengetahui lebih detail lagi dengan mempelajari ini.

Tulisan ini bukan membahas tentang bahan mata kuliah saya, yang menurut saya ini merupakan pelajaran basic dan saya tahu anda lebih handal dan mengerti dibidang ini Hanya saja kata-kata dosen itu terngiang-ngiang diotak saya sampai sekarang. Kasus yang saya angkat kali ini adalah "Apakah Mengikuti kegiatan politik merupakan suatu dari investasi?" Yeah, sebagai seorang caleg contohnya, yg sepertinya harus mempunyai modal banyak untuk mendapatkan sebuah kursi di senayan, dan pastinya punya modal dan dana untuk mendapatkan suatu simpati dari masyarakat. yeah.. its the way to exist dan pastinya untuk diliat oleh orang banyak. Sepertinya "Kekuasaan Uang" lagi-lagi dapat membeli segala hal, yaa mencakup membeli ke eksissan dan simpati dengan instan. Bukan hanya sebuah ketulusan untuk membantu tetapi dengan harapan uang itu akan kembali ke tangannya, malah berkali lipat, ibaratnya balik modal. Rumusnya adalah Uang + Tali Kasih + Support Rakyat = Kursi yang nyaman.
Tapi siap-siap saja untuk mereka yang tak mendapatkan kursi, sepertinya mereka akan stress, malah mungkin akan masuk rumah sakit jiwa karena uang yg ia keluarkan sia-sia, yaa mungkin malah jadi banyak hutang. Ini sih namanya mau untung tapi malah jadi Buntung. haha sekilas seperti taruhan yah? Yeah mereka memang sepertinya berpetualang dengan mengadu nasib di bidang ini. Meskipun terlihat Adil dengan diadakannya pemilihan umum, tapi apakah efektif merekrut sang caleg yang berpotensi dengan cara seperti ini? Disini saya hanya membicarakan caleg yang berpotensi, bukan membicarakan bagi caleg yang berjiwa bersih, karena saya juga belum tentu merasa diri saya bersih?! ahaha..

Tapi jujur saja sebagai seorang saya dalam peran warga Indonesia disini lebih memilih untuk idem, dengan arti lain yaa golput sajalah, daripada saya harus mengambil pusing hal yang sbenernya tidak perlu ikut-ikutan pusing. Hmm.. ga ada salahnya golput menurut saya, selama saya masih ngerasa smua yang terkandidat belum tepat untuk diri saya dan hidup saya kedepan. HAHAHAHAHAHAHA.. sotoy kan gaya gw! lagian tuh kertas gedaaa bgt maless bgt coblos2 sana situ sini sana. siweurr mata coy! tapi untuk para caleg goodluck untuk kalian, si pak itu dan si tante ini (mulai sok kenal. haha). tp untuk yang terpilih.. yah atur lah gimana baiknya blaii..