Life's Journey

Thursday, November 13, 2008

ABOUT LOVE

Hanya ingin memberikan opinion tentang apa yang pernah dipelajari dan apa yang pernah dijalani oleh seorang saya. >.<
CINTA? Aw aw, memang sepertinya agak tabu membicarakan  itu.
Menurut pendapat saya, cinta itu adalah sebuah partikel-partikel kecil yang aneh berbentuk bakteri atau lebih tepatnya di bilang virus yang tumbuh di pikiran dalam otak kita. Ada dua rasa terjadi pada awal, mungkin terasa seperti Ecstasy dimana kita bisa Feeling of Truly Great Happiness. Tapi bisa saja menjadi sangat merusak setengah jiwa (seperti di cabik-cabik belati) karena rasa itu telah di rusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Mungkin saja hal  itu mengakibatkan otak jadi tidak jalan sepenuhnya. Terkadang ada juga sebagian orang jadi teramat brutal dan psikopat gara-gara itu. Yeah, cinta itu memang bisa menyabotase hidup kita sepenuhnya. Setengah dari jiwa kita seperti terkena stroke yang tidak bisa berfungsi secara normal.  Tapi.. apa memang kamu mau terpuruk oleh itu, toh masih banyak yang bisa kita lakukan selain harus fallin’ down memikirkan hal yang sebenarnya rasa itu hanya ilusi. Yah bukan berarti kita menutup hati kita dan akhirnya hidup sendiri tanpa merasakan apapun karena sudah mati rasa, itu sih namanya egocentric. Masih banyak kok yang masih bisa dicintai dan mencintai kita. Menurut saya, transisi dari keterpurukkan itu akan hilang jika ada sesuatu pengganti yang bisa melupakan hal itu. Seorang manusia berbeda-beda dalam proses melupakan, butuh proses cepat atau lama. umumnya mereka dapat melupakan masalah yang menjadi keterpurukkannya dalam kurun waktu minimal  3 atau 5 tahun sampai seseorang itu bisa dapat merelakan atau sudah mendapatkan sesuatu yang menggantikan hal yang menjadi keterpurukkannya. Hal yang lebih penting adalah coba deh untuk menerima kenyataan dan berusaha untuk mencintai dengan tulus dan ikhlas. penting tuh. yang penting lagi kita harus rela apapun takdir yang kita jalani, kalau sudah gitu pasti juga bisa menerima keadaan apapun (nothing to lose) tanpa harus meminta imbalan balik dan meraung-raung tidak ikhlas. Saya akui manusia lebih susah untuk mengikhlaskan dibanding melupakan, meskipun melupakan belum tentu kita sudah menerima perlakuan yang pernah kita rasakan. Sekarang yaa percaya saja kalau jodoh juga tidak akan kemana (cakupan jodoh yang saya maksut bukan hanya jodoh kekasih saja melainkan banyak hal), selain itu kita harus percaya deh kalo Allah mank lagi nyiapin hal yg baik buat kita. amien ya rabb.. mudah-mudahan kita bisa tulus ya. anggap saja apa yang kamu jalani dalam cobaan ini setidaknya pernah kita lewati sebelumnya dan nikmati saja lara doloo. (haha nyolong lirik float - sementara)
Dan satu lagi, menurut saya juga tidak ada tuh yang namanya Cinta adalah Pengorbanan. Saya tidak setuju dengan kata pengorbanan, karena berawalan dengan kata "korban", ya kan? mari kita definisikan dulu apa artinya pengorbanan. Pengorbanan itu adalah sesuatu hal yang dilakukan untuk mendapatkan hal yang kita harapin atau lebih tepatnya melepaskan segala sesuatu yang berharga - uang, waktu, tenaga - untuk mendapatkan sesuatu yang kita harapkan lebih.   Dan kata korban tanpa awalan pe-an adalah "pihak yang menerima akibat atas perbuatan pihak lain.".
yang saya simpulkan sih pengorbanan itu seperti meminta imbalan terhadap apa yang orang tersebut jalanin. di konteks cinta ini tidak cocok kata  “pengorbanan” yang dipakai. memang sih cinta itu memang harus maksimal untuk mendapatkannya, tapi jujur saja itu terlalu terlihat sangat pamrih. dan jujur aja kata "pengorbanan" itu membuat si yang memberi "pengorbanan" seperti meminta pertanggungjawaban atas pengorbanan yang di berikan kepada kita? Apakah itu yang namanya ketulusan?
(sebagian cuplikan kata-kata dengan unsur-unsur pengorbanan)


” Aku ke Jakarta cuma buat kamu … * %$%#..*”


” kamu ga liat pengorbanan aku L*****NG-JAKARTA 7 JAM, kamu tau ga?”


so what?  Apakah cinta harus diukur dengan perjalanan waktu kamu yang mengorbankan tenaga dan waktu kamu?? Yang pasti cinta itu tidak memandang adanya hal seperti itu, cinta ya dengan ketulusan (*gara-gara kebanyakan dengerin lagunya Glenn Fredly yang Jejak Langkah jadi begini). Sekian dan terima kasih sudah membaca artikel ini. mungkin pemikiran ini masih temporary, karena di episode ke depan saya ga tau deh apa lagi yg akan saya dapat. maaf kalo ada salah-salah kata.